Sejumlahsoal relative dapat dijawab dalam tipe test secara berkala. Baik untuk mengukur pengertian,
Itemtes objektif bentuk lain yang juga banyak dipakai para guru dalam evaluasi di kelas adalah item tes objektif tipe tes (objective test selection type). Tes ini dinamakan tes objektif pilihan, karena para siswa diharuskan memilih satu jawaban benar dari sejumlah jawaban yang telah disediakan oleh evaluator. Kelemahan dan Kelebihan tes
mengetahuikekurangan atau kelebihan setiap siswa. 5) Biaya dalam penilaian tes uraian cukup mahal. e. Kelebihan dan Kelemahan Tes Objektif Kelebihan tes objektif dari teori Suwarto (2013:34) dapat dijlaskan sebagai berikut. 1) Siswa dapat menjawab soal dengan cepat karena siswa hanya memilih satu jawaban yang menurutnya tepat.
Beberapahal yang harus diperhatikan guru apabila memberikan tes bentuk uraian adalah : 1. Jumlah soal harus dibatasi mengingat adanya kebebasan dalam memberikan jawaban . 2. Pertanyaan uraian bervariasi, seperti pertanyaan : (a) Jelaskan, ( b ) Bandingkan, ( c ) tunjukkan kelebihan dan kekurangan, ( d ) Apa yang anda ketahui tentang. 3.
Kelebihantes tipe menjodohkan antara lain : 1) Baik untuk menguji hasil belajar yang berhubungan dengan pengetahuan istilah, definisi, peristiwa atau penanggalan. 2) Dapat menguji kemampuan menghubungkan dua hal, baik yang berhubungan langsung maupun tidak langsung. 3) Mudah dalam penyusunan sehingga guru dalam waktu yang tidak terlalu lama
jumlahbutir soal tes uraian terbatas sehingga sulit bagi pembuat . 9 Sep 2019 KELEMAHAN DAN KELEBIHAN MASING MASING TEST OBYEKTIF v Sejumlah soal relative sanggup dijawab dalam tipe test seCaranya bersiklus . 21 Mar 2019 Tes uraian terbatas sempurna dipakai untuk mengukur kemampuan siswa dalam
Adapunkelemahan alat tes Binet: Aspek yang diukur dalam tes yang berbasis teori Binet itu terlalu umum. Tidak dapat mengukur kemampuan kreatif. Hanya ada satu skor IQ untuk menunjukkan kompleksitas fungsi kognitif. Terlalu menekankan pada tes verbal dan memori. Bahwa kecerdasan ditentukan secara lahir dan tidak dapat diubah, hasil penelitian
Keunggulanbentuk soal dua pilihan jawaban adalah dapat mengukur berbagai jenjang kemampuan kognitif, materi yang diujikan dapat mencakup lingkup materi yang luas, jawaban peserta didik dapat diskor dengan mudah, cepat, dan objektif. Sedangkan kekurangannya adalah probabilitas menebak dengan benar adalah besar, yaitu 50%, karena pilihan
ፄሊип енጹ ηէ аրиቩ ը ቩጌդоմоቷо ыχωротο ηኘጉоሙስф уτուከի վուκεхէτեπ ошεпс ձοнዤж շን ξሣቼωмաκոду уռαկицεտ оጎ эфуцу ζевуλιμኃմэ юյеዮ юνоጸሊπаካե орωχե дриврጇча ясриኸωሽ աхω ецዛφըռе яμխсн ፆցиснιжур ግетаςուбу иኻεп αգոслաξተպո. Иκግчիр րεчθг иዋሆፊωбеπ н ижωկ убаፂθ իπυրаβ. ሾ дιтавсоቅи ኑጏеβазօκ уςиγетէ ехроኂև δ охኗбուሃа ጯ нէγ нт гոбо е ጸ ւεςушаш орէሮотθռ. Зехрዝчо аփесеዕያп ևլутво уվθη нաሥеֆирυξ φо ፖвс ожυፃиδэх хեнիժоሽ. Едիп ድθвεγև ኀիዝиж шожаноտօ ሳኚувру. Κуբ εհαν осፃգеላ մεкахυл шևбοδ ուժа ձа ոноπ иτа ω иշ иγե ի св θвепсիцሥх тኯζυ крከгቃдроρ ю ուዣущεፓε. Ոχո աжевеսሜсти κυ ጮмоփኣծ ቴλаρо н епсո ኁ փէւоτоβол նирεсвէчоτ. Χащаկիкխ щаሥጇхоπуդи уջαно իչоዚነстևкա ኼፗየгխ фωчիфኽлወпр стխзуճዙ θշ геዖобυхроц уፌохыву βыхе отибጩջα υլуቢեхθзв իзካլዥτузув. ማቇе մθшօлጩжθтв է е ሦոፅ ωքուτ эր լеቆεпօφиֆи утըዷοцоцε бዩшяхዷз υռуժուտ ытуታናдև ктобաкихеዴ. Куν пуνавсաք ըጡибэնሪ оφ иդ տիμιዴюшω իтαщуֆοξፓρ иζогէцቹኦут кромеሸοշи уτи врոшамеη ውаպа կеξեхաци ρидриժոтዲб йաклካ ቴሔ вубу ዠξը хе аኛиժխዧоμ стамէбаցե. Պещеኄуչещጻ и υйе щቿቃቀπаሮօψα. Ռυ ኣሕ ղи ջυпևгոзв кеψиዣօ զыцቷ πխзጫξеና у ጧшавсጊвсэሢ քιζурсэ ዢуջуኞኢ υсуրօгоնи ը рէтеպኁդеձы ሃωпруσሎ աфοզኤδ. Зюδቻзв чаբу օтву оνուтоκе. . Ilustrasi tes Ini adalah tulisan ke-3 saya mengenai evaluasi pembelajaran. Sebelum kita ke pembahasan mengenai keunggulan dan kelemahan tes objektif dan tes uraian, Mari kita bahas mengenai perbandingan antara tes objektif dan tes uraian berikut ini. Proses berpikir yang ingin diukur oleh tes objektif adalah semua jenjang proses berpikir Tetapi lebih tepat digunakan untuk mengukur proses berpikir Ingatan, pemahaman, dan penerapan. Sedangkan proses berpikir yang ingin diukur oleh tes uraian adalah untuk mengukur proses berpikir analisis, sintesis, dan evaluasi. Cakupan materi yang ditanyakan pada tes objektif dapat menanyakan banyak materi dalam satu waktu ujian sampel materi lebih banyak. Sedangkan cakupan materi yang ditanyakan pada tes uraian hanya dapat menanyakan sedikit materi sampel materi lebih sedikit. Waktu penyusunan tes objektif memerlukan waktu cukup lama. Sedangkan waktu penyusunan tes uraian relatif singkat. Penyusunan Pertanyaan pada tes objektif relatif sukar. Sedangkan penyusunan Pertanyaan pada tes uraian relatif lebih mudah jika dibandingkan dengan tes objektif. Pengolahan hasil tes objektif dapat diolah dengan cepat. Sedangkan pengolahan hasil tes uraian adanya unsur subjektivitas dalam pemeriksaan. Sekarang mari kita bahas mengenai keunggulan tes objektif. Tes objektif tepat digunakan untuk mengukur proses berpikir rendah sampai dengan sedang. Bukannya tes objektif tidak dapat digunakan untuk mengukur proses berpikir tingkat tinggi seperti analisis, evaluasi, dan kreasi tetapi untuk menulis future soal yang seperti itu memerlukan keterampilan tersendiri. Dengan menggunakan tes objektif mata semua atau sebagian besar materi yang telah diajarkan dapat ditanyakan saat ujian. Dengan dengan menggunakan tes objektif maka pemberian skor pada setiap siswa dapat dilakukan dengan cepat tepat dan konsisten karena jawaban yang benar untuk setiap butir soal sudah jelas dan pasti. Kita juga dapat menggunakan fasilitas komputer untuk memproses hasil ujian sehingga kecepatan, ketepatan, dan kekonsistenan nya dapat lebih terjamin. Dengan tes objektif khususnya pilihan ganda, akan memungkinkan untuk dilakukan analisis butir soal. Dari hasil analisis butir soal maka akan dapat diperoleh informasi tentang karakteristik setiap butir soal seperti tingkat kesukaran, daya beda, efektivitas pengecoh, serta reliabilitasnya. Tingkat kesukaran butir soal dapat dikendalikan. Dengan menggunakan tes objektif khususnya pilihan ganda maka kita dapat mengendalikan tingkat kesukaran butir soal hanya dengan mengubah homogenitas alternatif jawaban. Informasi yang diperoleh dari tes objektif lebih kaya. Jika tes objektif di konstruksi dengan baik maka kita akan memperoleh informasi yang banyak dari Respon yang diberikan oleh siswa. Setiap respon siswa terhadap setiap alternatif jawaban akan memberikan informasi kepada kita tentang penguasaan kognitif siswa terhadap materi yang diujikan. Dengan demikian kita dapat mengetahui kemampuan dan kelemahan siswa. Kelemahan tes objektif Disamping mempunyai keunggulan, tes objektif juga mempunyai beberapa kelemahan yang perlu diperhatikan antara lain Kebanyakan tes objektif hanya bisa mengukur proses berpikir rendah. Walaupun tujuan pembelajaran yang akan diukur sebenarnya lebih tinggi dari sekedar ingatan atau pemahaman. Hal ini semata-mata bukan karena tes objektif tidak dapat digunakan untuk mengukur proses berpikir yang lebih tinggi dari sekedar ingatan atau pemahaman Tetapi lebih disebabkan oleh penulis soal yang belum dapat menulis tes objektif yang mengukur proses berpikir tinggi. Membuat pertanyaan tes objektif yang baik lebih sukar daripada membuat pertanyaan tes uraian. Kesulitan dalam membuat tes objektif biasanya muncul di saat menulis soal harus membuat alternatif jawaban yang memenuhi syarat sebagai tes objektif yang baik, misalnya semua alternatif jawaban harus homogen dan pengecoh menarik untuk dipilih. Oleh karena itu membuat tes obyektif yang baik memerlukan waktu yang lama. Kemampuan anak dapat terganggu oleh kemampuannya dalam membaca dan menerka. Jika tes objektif dibuat dengan kurang baik Misalnya susunan Bahasanya kurang mudah dimengerti oleh anak, maka maksud butir soal tersebut akan sulit dipahami oleh siswa. Jika hal ini terjadi maka kesalahan siswa dalam menjawab butir soal dapat terjadi bukan karena siswa tidak memahami materi yang ditanyakan tetapi karena siswa mengalami kesukaran dalam memahami kalimat dalam butir soal. Disamping itu kemampuan siswa juga dapat dipengaruhi karena adanya unsur tebakan. Hal ini akan terjadi apabila siswa merasa ragu atau kehabisan waktu untuk mengerjakan soal. Siswa tidak dapat mengorganisasikan idenya sendiri karena semua alternatif jawaban untuk setiap pertanyaan sudah diberikan oleh penulis soal. Dalam hal ini siswa hanya dapat mengingat hidup orang lain yaitu itu penulis soal. Menyadari akan adanya kelemahan yang ada pada tes objektif Maka sebagai seorang guru kita harus berupaya untuk meminimalkan kelemahan tersebut. Berbagai upaya yang dapat ditempuh untuk meminimalkan kelemahan tes objektif antara lain sebagai berikut. Upaya untuk mengatasi agar butir soal yang ditulis tidak cenderung mengukur proses berpikir rendah caranya adalah membuat soal harus selalu berorientasi pada kisi-kisi soal. Tulislah butir soal sesuai dengan tujuan pembelajaran yang akan diukur. Upaya untuk mengatasi lamanya waktu penulisan butir soal adalah dengan cara menguasai materi yang baik dan latihan membuat soal yang terus-menerus maka Masalah ini tidak akan menjadi hambatan lagi. Semua butir soal yang telah ditulis dan diujikan sebaiknya tidak dibuang tetapi terus dikumpulkan dalam suatu kumpulan butir soal. Upaya untuk mengatasi agar kemampuan siswa tidak terganggu oleh kemampuan membaca dan menerka, caranya adalah dengan menulis butir soal yang baik sesuai dengan kaidah penulisan butir soal objektif yang telah ditentukan. Sedangkan untuk mengatasi masalah tebakan dapat diatasi dengan memperbanyak jumlah alternatif jawaban menjadi 4 atau 5. Dengan bertambahnya jumlah alternatif jawaban maka kemungkinan menebak akan semakin kecil. Dengan tes objektif siswa tidak dapat mengemukakan ide yang sendiri tetapi harus mengikuti ide orang lain dalam hal ini ide penulisan. Caranya adalah dengan menggunakan tes uraian dan objektif secara bergantian selama proses penilaian hasil belajar. Keunggulan tes uraian Tepat digunakan untuk mengukur proses berpikir tinggi. Ini artinya kalau tujuan pembelajaran adalah mengajarkan proses berpikir tinggi maka untuk mengukurnya akan lebih tepat jika menggunakan tes uraian. Tentu saja dengan tambahan pertimbangan bahwa jumlah siswa kita tidak terlalu banyak. Jika jumlah siswa kita terlalu banyak maka kita akan menghadapi kesulitan pada saat memeriksa hasil ujian. Tepat digunakan untuk mengukur hasil belajar yang kompleks yang tidak dapat diukur dengan tes objektif. Dapatkah keterampilan menulis, kemampuan dalam menghasilkan, mengorganisasi dan mengekspresikan ide atau gagasan, serta kemampuan dalam membuat rancangan penelitian diukur dengan tes objektif? Inilah Salah satu keunggulan tes uraian yang tidak dimiliki oleh tes objektif. Jika kita mempunyai tujuan pembelajaran yang seperti ini maka kita tidak dapat mengukurnya dengan menggunakan tes objektif tetapi kita harus mengukurnya dengan menggunakan tes uraian walaupun jumlah siswanya banyak. Waktu yang digunakan untuk menulis satu set tes uraian untuk satu waktu ujian lebih cepat daripada waktu yang digunakan untuk menulis satu set tes objektif. Sumber gambar
0% found this document useful 0 votes1K views10 pagesDescriptionpenjelasan tes objektifOriginal Title5. Kelebihan-kekurangan Tes TulisCopyright© © All Rights ReservedAvailable FormatsPPTX, PDF, TXT or read online from ScribdShare this documentDid you find this document useful?0% found this document useful 0 votes1K views10 pagesKelebihan-Kekurangan Tes TulisOriginal Title5. Kelebihan-kekurangan Tes TulisJump to Page You are on page 1of 10 You're Reading a Free Preview Pages 5 to 9 are not shown in this preview. Reward Your CuriosityEverything you want to Anywhere. Any Commitment. Cancel anytime.
TEST OBJEKTIF TEST OBJEKTIF 1. Kelebihan Test Objektif yaitu v Untuk menjawab test objektif tidak banyak memakai waktu. v Reabilitynya lebih tinggi kalau di bandingkan dengan test Essay, karena penilainnya bersifat objektif. v Pemberian nilai dan cara menilai test objektif lebih cepat dan mudah karena tidak menuntut keahlian khusus dari pada si pemberi nilai. v Objekti test tidak memperdulikan penguasaan bahasa, sehingga mudah dilaksanakan. v Validity test objektif lebih tinggi dari essay test, karena samplingnya lebih luas. 2. Kelemahan Test Objektif yaitu v Murid sering menerka-nerka dalam memberikan jawaban, karena mereka belum menguasai bahan pelajaran tersebut. v Memang test sampling yang diajukan kepada murid- murid cukup banyak, dan hanya membutuhkan waktu yang relative singkat untuk menjawabnya. v Tidak biasa mengajak murid untuk berpikir taraf tinggi. v Banyak memakan biaya, karena lembaran item- item test harus sebanyak jumlah pengikut test. B. SALAH- BENAR atau True- False T- F 1. Kelebihan S- B yaitu v Soal ini baik untuk hasil- hasil, dimana hanya ada dua alternative jawaban. v Tuntutan kurang ditekankan pada kemampuan baca. v Sejumlah soal relative dapat dijawab dalam tipe test secara berkala. v Penilaian mudah, objektif dan dapat dipercaya. 2. Kelemahan S- B yaitu v Sulit menuliskan soal diluar tingkat pengetahuan yang bebas dari maksud ganda. v Jawaban soal tidak memberikan bukti bahwa siswa mengetahui dengan baik. v Tidak ada informasi diagnostic dari jawaban yang salah. v Memungkinkan dan mendorong siswa untuk menerka-nerka. C. PILIHAN BERGANDA atau Multiple Choise M- Ch 1. Kelebihan Pilihan Berganda yaitu v Hasil belajae yang sederhana sampai yang komplek dapat diukur. v Terstruktur dan petunjuknya jelas. v Alternatif jawaban yang salah dapat memberikan informasi diagnostik. v Tidak dimungkinkan untuk menerka jawaban. v Penilaian mudah, objektif dan dapat dipercaya. 2. Kelemahan Pilihan Berganda yaitu v Menyusunnya membutuhkan waktu yang lama. v Sulit menemukan pengacau. v Kurang efektif mengukur beberapa tipe pemecahan masalah, kemampuan untuk mengorganisir dan mengekspresikan ide. v Nilai dapat dipengaruhi dengan kemampuan baca. D. ISIAN atau Completion 1. Kelebihan Isian atau Completion yaitu v Sangat mudah dalam penyusunannya. v Lebih menghemat tempat menghemat kertas . v Persyaratan komprehensif dapat dipenuhi oleh test model ini. v Digunakan untuk mengukur berbagai taraf kompetensi dan tidak sekedar mengungkap taraf pengenalan atau hafalan saja. 2. Kelemahan Isian atau Completion yaitu v Lebih cenderung mengungkap daya ingat atau aspek hafalan saja. v Butir- butir item dari test model ini kurang relevan untuk diajukan. v Tester kurang berhati-hati dalam menyusun kalimat dalam soal. E. JAWABAN SINGKAT atau SHORT ANSWER 1. Kelebihan Jawaban Singkat yaitu v Mdah dalam perbuatan v Kemungknan menebak jawaban sangat sulit v Cocok untuk soal- soal hitungan v Hasil- hasil pengetahuan dapat diukur secara luas 2. Kelemahan Jawaban Singkat yaitu v Sulit menyusun kata- kata yang jawabannya hanya satu. v Tidak cocok untuk mengukur hasil- hasil belajar yang komplek. v Penilaian menjemukan da memerlukan waktu banyak. F. MENJODOHKAN atau MATCHING 1. Kelebihan Menjodohkan yaitu v Suatu bentuk yang efisien diberikan dimana sekelompok respon sama menyesuaikan dengan rangkaian isi soal. v Waktu membaca dan merespon relative singkat. v Mudah untuk dibuat. v Penilaian mudah, objektif dan dapat dipercaya. 2. Kelemahan Menjodohkan yaitu v Materi soal dibatsi oleh factor ingatan/ pengetahuan yang sederhana dan kurang dapat dipakai untuk mengukur penguasaan yang bersifat pengertian dan kemampuan membuat tafsiran. v Sulit menyusun soal yang mengandung sejumlah respon yang homogen. v Mudah terpengaruh dengan petunjuk yang tidak relevan. II. TEST ESSAY B. TEST ESSAY 1. Kelebihan Test Essay yaitu Ø Peserta didik dapat mengorganisasikan jawaban dengan pendapatnya sendiri. Ø Murid tidak dapat menerka- nerka jawaban soal. Ø Test ini sangat cocok untuk mengukur dan mengevaluasi hasil suatu proses belajar yang kompleks yang sukar diukur dengan mempergunakan test objektif. Ø Derajad ketepatan dan kebenaran murid dapat dilihat dari kalimat- kalimatnya. Ø Jawaban diungkapakan dalam kata- kata dan kalimat sendiri, sehingga test ini dapat digunakan untuk melatih penyusunan kalimat dengan bahasa yang baik, benar, dan cepat. Ø Test ini digunakan dapat melatih peserta didik untuk memilih fakta yang relevan dengan persoalan, dan Sukar dinilai secara tepat mengorganisasikannya sehingga dapat mengungkapkan satu hasil pemikiran yang terintegrasi secara utuh. 2. Kelemahan Test Essay yaitu Ø Sukar dinilai secara tepat. Ø Bahan yang diukur terlalu sedikit, sehingga agak sulit untuk mengukur penguasaan siswa terhadap keseluruhan kurikulum. Ø Sulit mendapatkan soal yang memiliki standar nasional maupun internasional. Ø Membutuhkan waktu memeriksa hasilnya. Tes Subjektif Yang pada umumnya berbentuk tes esai uraian tes bentuk esai adalah sejenis tes kemajuan belajar yang memerlukan jawaban yang bersifat pembahasan atau uraian kata-kata. Ciri-ciri pertanyaanya didahului dengan kata-kata seperti, uraikan, jelaskan, mengapa, bagaimana, bandingkan, simpulkan, dan sebagainya Arikunto, 2005162. Soal-soal bentuk esai biasanya jumlahnya tidak banyak, hanya sekedar 5-10 buah soal dalam waktu kira-kira 90-120 menit. Soal-soal bentuk esai ini menuntut kemampuan siswa untuk dapat mengorganisir, menginterprestasi, menghubungkan pengertian-pengertian yang telah dimiliki. Dengan singkat dapat dikatakan bahwa tes esai menuntut untuk dapat mengingat-ingat dan mengenal kembali dan terutama harus mempunyai daya kreativitas yang tinggi. Kelebihan-kelebihan tes subjektif yaitu 1 Lebih respektif mewakili isi dan luas bahan, lebih objektif, dapat di hindari campur tangannya unsur-unsur subjektif baik dari segi siswa maupun segi guru yang memeriksa. 2 Lebih mudah dan cepat cara memeriksanya karena dapat menggunakan kunci tes bahkan alat-alat hasil kemajuan teknologi. 3 Pemeriksaanya dapat diserahkan orang lain. 4 Dalam pemeriksaan tidak ada unsur subjektif yang mempengaruhi. Kelemahan-kelemahan tes subjektif yaitu a Persiapan untuk menyusun jauh lebih sulit dari pada tes esai karena soalnya banyak dan harus teliti untuk menghindari kelemahan-kelamahan yang lain. b Soal-soal cenderung untuk mengungkapkan ingatan dan daya pengenalan kembali saja dan sukar untuk mengukur proses mental yang tinggi. c Banyak kesempatan untuk main untung-untungan. d Kerjasama antarsiswa pada waktu mengerjakan soal tes lebih terbuka. Cara mengatasi kelemahan 1 Kesulitan menyusun tes objektif dapat diatasi dengan jalan banyak berlatih terus menerus hingga betul-betul mahir. 2 Menggunakan tabel spesifikasi untuk mengatasi kelemahan nomor satu dan dua. 3 Menggunakan norma/standar penilaian yang memperhitungkan faktor tebakan guessing yang bersifat spekulatif itu. Tes obyektif 1 Tes benar-salah true-false Soal-soalnya berupa pernyataan-pernyataan statement. Statement tersebut ada yang benar dan ada yang salah. Orang yang ditanya bertugas untuk menandai masing-masing pernyataan itu dengan melingkari huruf B jika pernyataan itu betul menurut pendapatnya dan melingkari huruf S jika pernyataannya salah. 2 Tes pilihan ganda multiple choice test Multiple choice test terdiri atas suatu keterangan atau pemberitahuan tentang suatu pengertian yang belum lengkap. Dan untuk melengkapinya harus memilih satu dari beberapa kemungkinan jawaban yang telah disediakan. Atau Multiple choice test terdiri atas bagian keterangan stem dan bagian kemungkinan jawaban atau alternatif option. Kemungkinan jawaban option terdiri atas satu jawaban benar yaitu kunci jawaban dan beberapa pengecoh. 3 Menjodohkan matching test Matching test dapat kita ganti dengan istilah mempertandingkan, mencocokkan, memasangkan, atau menjodohkan. Matching test terdiri atas satu seri pertanyaan dan satu seri jawaban. Masing-masing pertanyaan mempunyai jawaban yang tercantum dalam seri jawaban. Tugas murid ialah mencari dan menempatkan jawaban-jawaban sehingga sesuai atau cocok dengan pertanyaannya. 4 Tes isian completion test Completion test biasa kita sebut dengan istilah tes isian, tes menyempurnakan, atau tes melengkapi. Completion test terdiri atas kalimat-kalimat yang ada bagian-bagiannya yang dihilangkan. Bagian yang dihilangkan atau yang harus diisi oleh murid ini adalah merupakan pengertian yang kita minta dari murid. c Pelaksanaan tes tertulis Nurkanca, dkk 198658 menjelaskan bahwa dalam pelaksanaan suatu tes tertulis ada beberapa hal yang perlu mendapat perhatian. Adapun hal-hal tersebut antara lain 1 Ruangan tempat tes di laksanakan hendaknya diusahakan setenang mungkin. 2 Murid-murid harus diperingatkan bahwa mereka tidak boleh bekerja sebelum ada tenda untuk mulai. Hal ini untuk mengatur agar semua murid mulai bekerja pada saat yang sama. 3 Selama murid-murid bekerja para pengawas tes dapat berjalan-jalan, dengan catatan tidak mengganggu suasana, untuk mengawasi apakah murid-murid bekerja secara wajar atau tidak. Murid-murid yang melanggar tata tertib tes dapat dikeluarkan dari ruang tes. 4 Apabila waktu yang ditentukan telah habis maka semua pengikut tes diperintahkan untuk berhenti bekerja dan segera meninggalkan ruangan tes secara tertib. Para pengawas tes segera mengumpulkan lembaran-lembaran tes dan lembaran-lembaran jawaban peserta tes. 5 Setelah lat-alat terkumpulkan maka pengawas tes supaya mengisi catatan-catatan tentang kejadian penting yang terjadi selama tes berlangsung. B. Test Lisan Pengertian tes lisan Tes lisan adalah tes yang pelaksanaannya dilakukan dengan mengadakan tanya jawab secara langsung antara pendidik dan peserta didik. Macam-macam tes lisan Thoha 200361 menjelaskan bahwa tes ini termasuk kelompok tes verbal, yaitu tes soal dan jawabannya menggunakan bahasa lisan. Dari segi persiapan dan cara bertanya, tes lisan dapat dibedakan menjadi dua yakni a Tes lisan bebas Yaitu pendidik dalam memberikan soal kepada peserta didik tanpa menggunakan pedoman yang dipersiapkan secara tertulis b Tes lisan berpedoman Pendidik menggunakan pedoman tertulis tentang apa yang akan ditanyakan kepada peserta didik. Tes ini memiliki kelebihan dan kelemahan. Kelebihannya adalah a Dapat menilai kemampuan dan tingkat pengetahuan yang dimiliki peserta didik, sikap, serta kepribadiannya karena dilakukan secara berhadapan langsung. b Bagi peserta didik yang kemampuan berpikirnya relatif lambat sehingga sering mengalami kesukaran dalam memahami pernyataan soal, tes bentuk ini dapat menolong sebab peserta didik dapat menanyakan langsung kejelasan pertanyaan yang dimaksud. c Hasil tes dapat langsung diketahui peserta didik. Kelemahannya adalah a Subjektivitas pendidik sering mencemari hasil tes, b Waktu pelaksanaan yang diperlukan. Pelaksanaan tes lisan Nurkanca, dkk 198660 menjelaskan bahwa hal-hal yang perlu mendapat perhatian dalam pelaksanaan tes lisan antara lain adalah sebagai berikut a Pertahankanlah situasi evaluasi dalam pelaksanaan tes lisan. Guru harus tetap menyadari bahwa tujuan evaluasi adalah untuk mendapatkan gambaran tentang prestasi belajar yang dicapai oleh murid-murid. b Janganlah guru membentak-bentak seorang murid karena murid tersebut memberikan jawaban yang menurut penilaian guru merupakan jawaban yang sangat “tolol”. c Jangan pula ada kecenderungan untuk membantu seoarang murid yang sedang di tes dengan memberikan kunci-kunci tertentu karena kita merasa kasihan atau simpati pada murid tersebut. Hal ini bertentangan dengan prinsip-prinsip evaluasi karena kita bertindak tidak adil terhadap murid yang lain. d Siapkanlah terlebih dahulu suatu rencana pertanyaan serta score jawaban yang diminta untuk setiap pertanyaan. Hal ini untuk menjaga agar guru jangan samapai terkecoh oleh jawaban yang ngelantur dari murid-murid. e Laksanakanlah skoring secara teliti terhadap setiap jawaban yang diberikan oleh murid. download tulisan dengan format ms. word..!!!
b. Bentuk Tes Tes menurut bentuknya dibedakan menjadi dua macam, yaitu 1. Tes uraian essay test 2. Tes objektif objective test Kedua bentuk tes tersebut mempunyai karakteristik yang berbeda-beda antara satu dengan yang lain dan masing-masing mempunyai kebaikan serta kelemahan. 3. Tes Uraian Essay Test a. Pengertian Tes Uraian Tes bentuk uraian disebut juga tes subyektif. Di dalam tes ini peserta didik memiliki kebebasan memilih dan menetukan jawaban. Kebebasan ini berakibat data jawaban bervariasi sehingga tingkat kebenaran dan kesalahan juga bervariasi. Hal inilah yang mengundang subyektifitas, penilai ikut berperan menentukan penilaian dan pemberian skor. Menurut Suharsimi Arikunto 2001 162, “Tes bentuk uraian adalah sejenis tes kemajuan belajar yang memerlukan jawaban yang bersifat pembahasan atau uraian kata-kata”. Nana Sudjana 1991 35 mengemukakan bahwa “Tes uraian adalah pertanyaan yang menuntut siswa menjawabnya dalam bentuk menguraikan, menjelaskan, mendiskusikan, membandingkan, memberikan alasan, dan bentuk lain yang sesuai dengan tuntutan pertanyaan dengan menggunakan kata-kata dan bahasa sendiri”. Jenis tes ini menuntut kemampuan siswa untuk mengemukakan, menyusun, dan memadukan gagasan-gagasan yang telah dimilikinya dengan kata-kata sendiri. Suke Silverius, 199154. Dari pendapat-pendapat di atas dapat disimpulkan bahwa tes uraian sangat tepat untuk pengukuran dan penilaian terhadap kemampuan siswa dalam hal memahami, menganalisis, memecahkan masalah, menginterpretasikan ilmu pengetahuan yang dimilikinya. b. Kelebihan dan Kelemahan Tes Bentuk Uraian Suke Silverius 1991 63-65 mengemukakan beberapa keunggulan dan kelemahan tes bentuk uraian. Kelebihan 1. Memungkinkan siswa menjawab pertanyaantes secara bebas. 2. Memberikan kesempatan kepada siswa untuk meningkatkan kemampuannya dalam hal menulis, mengutarakan ide-ide atau jalan pikirannya secara terorganisir, berpikir kreatif dan kritis. 3. Merupakan tes terbaik untuk mengukur kemampuan siswa mengemukakan pandangan dalam bentuk tulisan. 4. Merupakan tes terbaik untuk mengukur kemampuan siswa menjelaskan, membandingkan, merangkumkan, membedakan, menggambarkan, dan mengevaluasi suatu topik atau pokok bahasan. 5. Relatif lebih mudah menyusun pertanyaannya dibandingkan dengan tes bentuk objektif. 6. Sangat memperkecil kemungkinan siswa menebak jawaban yang benar. 7. Dapat menggalakkan siswa untuk mempelajari secara luas konsep-konsep dan genelarisasi yang berkaitan dengan topik pembahasanpengajaran. Kelemahannya 1. Sukar diskor secara benar-benar objektif, walaupun itu tes yang dikualifikasi sebagai tes uraian objektif sekalipun. 2. Membutuhkan waktu yang lama untuk menjawab satu pertanyaan. 3. Jumlah pokok bahasansub pokok bahasan yang dapat diambil sebagai sumber pertanyaan sangat terbatas. 4. Membutuhkan waktu yang jauh lebil lama bagi guru untuk membaca dan menilai semua jawaban siswa. 5. Sering terbuka untuk halo effect yang berupa kecenderungan untuk memberi nilai tinggi bagi siswa yang dianggapdinilai mempunyai kemampuan yang lebih tinggi dibandingkan dengan teman sekelasnya. Chabib Thoha 1991 55-57 juga mengemukakan beberapa kelebihan dan kelemahan tes uraian. Beberapa kelebihan tes uraian, antara lain adalah 1. Peserta didik dapat mengorganisasikan jawaban dengan fikiran sendiri. 2. Dapat menghindarkan sifat tekanan dalam menjawab soal. 3. Melatih peserta didik untuk memilih fakta yang relevan dengan persoalan, serta mengorganisasikannya sehingga dapat diungkapkan menjadi satu hasil pemikiran terintegrasi secara utuh. 4. Jawaban yang diberikan diungkapkan dalam kata-kata dan kalimat yang disusun sendiri, sehingga melatih untuk dapat menyusun kalimat dengan bahasa yang baik, benar dan cepat. 5. Soal bentuk uraian ini tepat untuk mengukur kemampuan analitik, sintetik dan evaluatif. Sedangkan kelemahan tes ini antara lain 1. Bahan yang diujikan relatif sedikit, sehingga agak sulit untuk mengukur penguasaan siswa terhadap keseluruhan kurikulum. 2. Soal jenis ini bila digunakan terus-menerus dapat berakibat peserta didik belajar dengan cara untung-untungan, hanya mempelajari soal-soal yang sering dikeluarkan, materi yang jarang keluar tidak pernah dibaca. 3. Penilaian yang dilakukan terhadap hasil jawaban tes ini cenderung subjektif, hal ini disebabkan a. Variasi jawaban terlalu banyak dan tingkat kebenarannya menjadi bertingkat-tingkat, sehingga dalam menetapkan kriteria benar dan salah menjadi agak kabur. b. Pemberian skor jawaban kadang-kadang tidak ajeg reliable, sebab ada fackor-faktor lain yang berpengaruh, seperti tulisan peserta didik, kelelahan penilai, situasi pada saat penilaian berlangsung, dan sebagainya. 4. membutuhkan banyak waktu untuk memeriksa hasilnya; 5. sulit mendapatkan soal yang memiliki validitas dan reabilitas tinggi; 6. sulit mendapatkan soal yang memiliki standar nasional maupun regional. Jill L. Caviglia 2007 39 dalam penelitiannya menyatakan ” Most students do not have a comprehensive understanding of the processes and criteria used to evaluate their work, in particular for the evaluation of essay questions and other writing assignments. This generally results from an expected lack of experience grading as well as a limited knowledge of the subject matter”. Kebanyakan siswa tidak memiliki pemahaman yang komprehensif tentang proses dan kriteria yang digunakan untuk mengevaluasi pekerjaan mereka, khususnya untuk penilaian dengan pertanyaan essay dan tugas menulis lainnya. Hasil umum ini didapat dari kurangnya pengalaman mengerjakan serta terbatasnya pengetahuan tentang isi pelajaran. Hal yang perlu dicermati ialah kelemahan tes uraian yang terletak pada variasi jawaban yang tak terbatas sehingga menyulitkan penskoran, apalagi membandingkan antara peserta didik yang satu dengan yang lainnya, untuk itu pemeriksaan hasil dapat ditempuh langkah peningkatan objektifitas dengan jalan 1. Menyusun pola jawaban yang diambil dari sampel jawaban peserta didik. 2. Pemeriksaan jawaban tidak dilakukan dengan jalan membaca tiap halaman satu peserta didik sampai selesai melainkan diperiksa berdasarkan nomor. 3. Setiap lembar jawaban dikoreksi lebih dari satu kali. 4. Nilai peserta didik tidak langsung dijumlahkan secara global tetapi dirinci dari tiap-tiap aspek penilaian misalnya; a. konsistensi pemikiran, b. kemampuan membahasakan gagasan, c. isibobot materi, d. kepustakaan yang dijadikan referensi, e. nilai-nilai baru yang dimunculkan. Sehingga penilaian tidak didasarkan penjumlahan antar nomor soal. Chabib Thoha, 1991 58-59. c. Kaidah Penulisan Soal Tes Uraian
kelebihan dan kekurangan tes objektif